Untuk seseorang yang telah memanggil aku dengan kata SAHABAT.
Sadarkah?
Aku….takkan sampai untuk menggenggam bola biru besar
ini hanya dengan jemariku..
Dan aku….terlalu rapuh saat dihantam pusaran angin
yang meluluh-lantahkan hati ini..
Tapi, berikan aku waktu untuk mencobanya.
Maka ia bergulir dengan cepatnya, melahap semua
jeritan yang ada.
Akupun merasa sudah cukup kuat menghadapi serangan tak
berujung ini, hanya dengan segenggam keberanian.
Aku mencoba dan terus mencobanya.
Tapi nyatanya, aku gagal.
Rasanya, kau terlalu tega, jika hanya meninggalkan
lembaran kisah yang berakhir dengan kristal cair yang turun deras dari kedua
mata ini.
Bahkan rasanya, hatiku hampir beku seiring
pergantian matahari dan bulan ditiap masanya.
Dan……lihatlah, kawan.
Aku tersungkur dengan semua goresan luka ditubuhku.
Kenyataan telah menghancurkan segalanya, tak peduli
bahwa yang menghadapinya adalah gadis lemah sepertiku.
Kini aku tersadar bahwa kau takkan pernah merengkuh
tubuh ringkih ini lagi.
Tak pedulikah kau melihat keadaanku?
Disini aku memerlukan sekeping cinta yang tulus dari
hati kecilmu!
Aku memerlukan senyummu untuk menutupi semua rasa
perih yang tiada obatnya ini!
Membantuku merangkak perlahan dengan renyahan tawamu,
kawan..
Tangan mungil ini terlalu sulit untuk menggapai
ranting-ranting kebahagian.
Badan ini terlalu lelah untuk terus berlari dari
kenyataan.
Juga kakiku, yang takkan bisa menumpu beratnya semua
perasaan ini.
Tapi, ingatanku tentang kenangan lalu….takkan pernah
cacat, ia akan abadi dalam putaran film masa lalu KITA.